Waktu saya masih anak2, saya menyukai sebuah serial komik Kung Fu Boy. Banyak pelajaran yang bisa saya petik dari cerita dalam komik tersebut. Bukan, saya tidak menjadi jago kung fu, saya bukan mengambil pelajaran kung fu-nya, tetapi berbagai kebijakan yang diajarkan oleh guru-guru yang ada di dalam komik tersebut.
Salah satu cerita yang menarik dalam komik itu ialah tentang cerita sebuah kutu. Saya lupa lagi kutu apa, mungkin kutu loncat. Ceritanya dimulai saat ada seekor kutu yang dipelihara berhari-hari di dalam sebuah kotak. Kemudian diadakan lomba dengan kutu lain yang hidup di alam bebas. Kutu yang dipelihara di dalam kotak menjadi kalah sebab dia tidak pernah loncat lebih tinggi dari tinggi kotak tempat dia tinggal.
Padahal kutu sejenis bisa loncat berkali-kali lipat dibanding kutu yang tinggal di dalam kotak. Padahal, kalau dia mau mencoba meloncat lebih tinggi, tentu dia akan bisa karena memang kemampuannya lebih dari itu. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda tinggal di dalam sebuah â€Å”kotak”? Yah, Anda tinggal di sebuah kotak, banyak orang yang seperti itu dan saya pun sama.
Kotak itulah yang membatasi apa yang kita capai. Lihatlah penghasilan Anda, kinerja Anda, prestasi Anda, dan pencapaian Anda lainnya. Semua itu dibatasi oleh ukuran kotak yang Anda miliki. Selama Anda tetap berpikir dan bertindak di dalam â€Å”kotak” tersebut, maka penghasilan dan pencapaian Anda tidak akan pernah beranjak. Jika ingin lebih, maka kita harus berpikir dan bertindak di luar kotak.
Kita punya kotak, semua orang punya kotak, termasuk Anda dan saya sendiri. Hanya saja besarnya kotak yang berbeda. Orang-orang sukses memiliki kotak yang jauh lebih besar dibanding orang biasa. Jika kita ingin lebih sukses artinya kita harus memperbesar kotak kita.
[Dikutip dari Modul 2 Revolusi Waktu: Berpikir di Luar Kotak, Oleh Rahmat Mr. Power]